Minggu, 15 November 2015

Baca Online Novel To All The Boys I've Loved Before [Prolog]

Prolog

Aku senang menyimpan banyak benda. Bukan benda-benda penting seperti ikan paus atau manusia atau alam sekitar. Benda-benda konyol. Lonceng-lonceng porselen, jenis yang biasa kau dapatkan di toko-toko suvenir. Cookies cutter yang tidak akan pernah kugunakan, karena siapa yang butuh kue berbentuk telapak kaki? Pita-pita untuk rambutku. Surat-surat cinta. Dari semua benda yang kusimpan, kurasa bisa dikatakan bahwa surat-surat cintaku adalah simpananku yang paling berharga.



Aku menyimpan surat-suratku di sebuah kotak topi berwarna hijau kebiruan yang dibeli ibuku dari sebuah toko barang antik di tengah kota. Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditulis orang lain untukku. Aku tidak punya surat seperti itu. Surat-surat itu adalah surat yang kutulis sendiri. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah kucintai—totalnya ada lima pucuk surat.



Setiap kali menulis, aku mencurahkan segalanya. Aku menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya. Karena memang mereka tidak akan pernah membacanya. Setiap lamunan rahasia, setiap pengamatan yang kulakukan dengan teliti, dan segala yang kusimpan di dalam hatiku, kutuliskan semuanya di dalam surat-surat itu. Setelah selesai menulis, aku menyegel amplopnya, menuliskan nama dan alamat penerima, lalu menyimpannya di dalam kotak topiku.



Surat-surat cintaku itu bukan seperti surat cinta pada umumnya. Semua kutulis di saat aku tidak ingin mencintai mereka lagi. Semua kutulis sebagai salam perpisahan. Karena setelah menulisnya, aku tidak lagi dikuasai rasa cinta yang menghabiskan segalanya. Aku bisa makan sereal dan tidak lagi bertanya-tanya apakah dia juga senang menambahkan pisang ke dalam Cheeriosnya. Aku bisa bernyanyi mengikuti alunan lagu cinta dan tidak menyanyikan lagu ini untuk mereka. Kalau cinta diibaratkan seperti kerasukan arwah, mungkin bagiku surat-suratku itu semacam upacara pengusiran arwah. Surat-suratku membebaskanku. Atau paling tidak, seharusnya itulah fungsi mereka.
 

1 komentar: